Pemkab Pinrang Siapkan Rp 17 M Bangun Jalan Usai Ibu Hamil Ditandu 7 Km Wafat
Pemkab Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengalokasikan anggaran sebesar Rp 17 miliar untuk membangun jalur dan jembatan di Desa Kariango, Kecamatan Lembang imbas kasus kematian ibu hamil usai ditandu 7 kilometer. Proyek selanjutnya ditargetkan rampung th. ini.
“Kami sanggup bantuan keuangan Rp 20 miliar dari Pak Gubernur. (Khusus) Rp 10 miliar itu untuk akses jalur dan jembatan ke Kariango,” ungkap Bupati Pinrang, Irwan Hamid saat ditemui detikSulsel, Kamis (26/1/2023).
Irwan menjelaskan, anggaran Rp 10 miliar dari Pemprov Sulsel itu masih dapat dilengkapi dari alokasi APBD Pemkab Pinrang sebesar Rp 7 miliar. Dana selanjutnya untuk membangun jalur sejauh 5,2 kilometer dan 6 jembatan penghubung dari Desa Letta ke Desa Kariango. “Kita diminta Pak Gubernur ada dana share (dana tambahan dari Pemkab) sebesar Rp 7 miliar. Jadi Rp 10 miliar dari Pemprov Sulsel dan ada tambahan termasuk dari Pemkab Pinrang,” imbuhnya.
Pembangunan jalur dan jembatan tersebut, lanjutnya, ditargetkan sanggup selesai th. ini. Setelah ada SK bantuan, maka dana selanjutnya dimasukkan ke dana parsial dan sanggup langsung direalisasikan. “Pak Gubernur mau itu selesai Juni, kami masih menunggu SK bantuan keuangan tersebut. Kalau telah ada dimasukkan di dana parsial pernah lantas kami sanggup pakai,” papar Irwan. Irwan berharap, kasus kematian ibu hamil ditandu 7 km tidak terulang ulang sehabis akses jalur itu dibangun. Masyarakat termasuk dapat semakin gampang untuk sanggup mengakses fasilitas kebugaran bersama dengan bantuan akses yang memadai. “Itu makanya kami bangun akses ini, makanya Pak Gub termasuk langsung bantu kami bantuan keuangan gara-gara kasus (ibu hamil wafat usai ditandu 7 Km) itu,” jelasnya.
Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Pinrang, Awaluddin Maramat menambahkan, estimasi dana fisik yang dapat dipakai th. ini untuk pembangunan akses dari Desa Letta ke Desa Kariango tidak cukup lebih sebesar Rp 15 miliar untuk fisik. Sementara Rp 2 miliar untuk penunjang pengawasan. “Jadi fisik itu Rp 15 miliar, lantas tidak cukup lebih Rp 2 miliar untuk aktivitas penunjang pengawasan tambahan lainnya,” menyadari Awaluddin yang dikonfirmasi terpisah.
Adapun untuk pembangunan akses tersebut, khususnya dahulu dapat dibangun 6 jembatan. Selanjutnya dikerjakan pengerjaan jalur sejauh 5,2 km. “Kita dahulukan pengerjaan jembatan gara-gara kan ini jembatan yang sanggup di lewati mobil nanti. Sekaligus nanti bersama dengan pengerjaan jalur tapi tidak tuntas untuk jalur gara-gara anggaran kami terbatas,” imbuhnya.
Untuk diketahui, ibu bernama Asmia (33) meninggal usai ditandu 7 kilometer pakai sarung pada Jumat (6/1). Bayi yang dikandungnya termasuk dilaporkan wafat sebelum saat dilahirkan. Asmia yang awalnya hendak lahiran, terpaksa ditandu ke fasilitas kebugaran lantaran akses jalur yang sulit. Asmia pada akhirnya mendapat perawatan di tempat tinggal sakit tapi pada akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Jalan Rusak di Bone Terendam Banjir, Legislator Tuding Pemkab Lambat Perbaiki
DPRD Kabupaten Bone menyoroti ruas Jalan Watu-Nagauleng Bone yang ulang terendam banjir hingga merepotkan pengendara untuk melintas. Legislator menuding Pemkab didalam hal ini Dinas Bina Marga Cipta Karya dan Tata area (BMCKTR) lamban jalankan perbaikan. Dalam video beredar, sejumlah pengendara kelihatan kesulitan melintasi ruas Jalan Watu-Nagauleng di Kecamatan Cenrana, Bone. Sesekali pengendara motor terpaksa turun dari kendaraannya lantaran terperosok didalam lubang yang terendam banjir.
“Sebenarnya wilayah itu tidak banjir, sebatas diapit dua sungai. Kalau gunakan saja langsung naik air di jalanan,” kata Anggota Komisi 1 DPRD Bone Kaharuddin, Kamis (26/1/2023). Kaharuddin lantas beranggap BMCKTR Bone tidak langsung mengeksekusi rancangan perbaikannya. Padahal anggaran perbaikan ruas jalur itu telah dianggarkan. “Jalan itu sebetulnya telah dianggarkan th. 2023 untuk dikerja. Namun OPD yang membidangi lalod (lambat loading),” paparnya.
Kaharuddin mengatakan, perbaikan ruas Jalan Watu-Nagauleng mendesak dilakukan. OPD terkait ditarget telah bergerak memulai pembangunannya bulan depan. “Diharapkan bulan Februari telah kudu ada pergerakan dari Dinas BMCKTR. Jalan itu panjangnya tidak cukup lebih 800 mtr. dan kudu sebetulnya di beton gara-gara kondisi di sana air yang selalu naik,” sebut Kaharuddin.
Kaharuddin menambahkan, anggaran untuk jalur area selanjutnya telah ditetapkan sekitar Rp 4 miliar. Tinggal OPD yang kudu bekerja cepat. “Yang pasti th. ini telah kudu dikerja, tidak boleh tidak. Apalagi itu telah ditetapkan anggarannya,” tegasnya. Kaharuddin termasuk mengingatkan, meski jalur itu telah diperbaiki kudu termasuk diperhatikan. Apalagi area selalu dilintasi truk tambang.
Jika anda tertarik untuk membaca berita seputar perbaikan jalan Indonesia anda bisa visit us.
Leave a Reply